Sejarah
Yamaha RX-KING di Indonesia
Halo mas bro n mbak bro. Ketemu kambali. Kali ini saya mau flash back lagi ke masa lampau, ketika
kejayaan motor 2 tak. Siapa sih yang tak tahu motor RX-KING , begitu besar nama
RX-KING di indonesia. nah kali ini saya mau membahas kisah Perjalanan Yamaha RX-King
di Indonesia. Perlu diketahui bahwa kapasitas cc motor ini dibilang lumayan
besar di kelasnya kala itu yakni 135cc. nah yang bikin geleng-geleng kepala
ialah motor ini walaupun dibilang berusia tak lagi muda namun masih banyak
penggemarnya. Terbukti sampai saat ini masih banyak yang mencari atau membeli
motor ini walaupun dalam kondisi second, yah tahu sendiri sudah tak diproduksi.
Dan banyaknya club atau pun komunitas motor ini yang masih aktif dan bertebaran
di penjuru negeri kita Indonesia.
Lanjut lagi ketopik awal tadi,sejarah perjalanan RX-King ini di Indonesia gan.
Dan motor 2 tak yang terkenal pada ere tahun 1980-an sampai 1990-an sebagai
motor jambret, ya walupun image negatif ini bisa dibilang memang benar adanya
karena kala itu banyak penjahat tangan panjang yang memakai motor ini untuk
menjalankan aksinya tak bisa dipungkiri karena saya akui tarikan awalnya memang
joss buat kabur.hihi maaf bila image negatifnya saya share juga, tapi tak semua
rider rx king berwatak negatif.
Motor ini bisa dikatakan panjang umur,karena awal kemunculan pada tahun 1983
dan discontinue 2008, berati 25 tahun masa produksi tanpa perubahan body yang
berarti, bisa dibilang tak elanceng begitu jauh dari awal produksi sampai stop
produksi.
Nah yang paling penting dan digaris bawahi ialah, RX-KING pada wal
kemunculannya bukanlah real produksi dalam negeri, loh kok bisa??? Iya
kawan-kawan RX-KING ini awalnya motor CBU/IMPORT dari negeri tetangga.Tepatnya
tahun 1980, dan nama awalnya bukan lah RX-KING namun Yamaha RX-K 135. Namun
mungkin kurang laku, maka tak heran umur RX-K ini pendek karena mulai masuk
Indonesia pada 1980 dan selesai beredar di Indonesia tahun 1983, namun jangan
salah malah pabrikan Yamaha Indomesia mulai produksi tahun 1983 pula dan
namanya sedikit diubah menjadi Yamaha RX-King.

RX-K 135
Yamaha RX-king ini tidak langsung instan di produksi dan dipasrkan di
Indonesia, tetapi melalui proses survey dan riset yang panjang mulai dari
Sumatera, Jawa dan beberapa daerah lainnya. Dan riset ini sendiri dilakukan
oleh orang Yamaha Jepang langsung yaitu Motoaki Hyodo, Chikao Kimata, dan Nobuo
Aoshima. Dan dari hasil riset itu diperoleh bahwa mayoritas masyrakat Indonesia
menginginkan motor sport yang gagah, irit, dan mempunyai kecepatan kekuatan
mesin yang besar. Dan akhirnya lahirlah Yamaha RX King 135 ini yang khusus
dibuat Yamaha untuk pasar Indonesia.
Yamaha RX King merupakan salah satu legenda motor sport 2 tak Yamaha yang
paling sukses. Pernah booming antara tahun 80an hingga 90an akhir. Selain
larinya yang cukup kencang, bodi RX King saat itu dianggap mewakili jiwa muda,
keren dan gagah. pada masa itu loh ya.
Nah lenih jelasnya,Yamaha RX-King pertama kali hadir di Indonesia tahun 1983,
penyempurnaan dari Yamaha RX-K 135, dengan penambahan YEIS (Yamaha Energy
Induction System) yang mampu membuat RX King lebih irit bahan bakar sekitar 15
persen dari RX-K meskipun cc-nya sama. Selain itu diterapkannya Yamaha
Computerized Lubrication System membuat RX King semakin bertenaga hingga 5000
Rpm.

RX-King tahun 1983
Jika diurutkan dari sejarahnya RX-King ini bisa dikatakn diibagi menjadi 3
generasi. Generasi awal Yamaha RX King atau yang biasa disebut King Cobra,
disebut Cobra karena stangnya model seperti leher ular kobra yang saat itu lagi
ngetrend. Model kobra ini diproduksi antara tahun 1983-1991, dengan dengan kode
blok mesin Y1 dan Y2 dan mesinnya diimport langsung utuh dari Jepang, patut
bangga tuh yang punya generasi awal. Namun untuk body, rangka, dll drakit dan
diproduksi di Indonesia. Lanjut kegenerasi berikutnya, generasi kedua
disebut King Master, dengan kode blok mesin Y1-74, banyak yang mengatakan bahwa
y1-74 ini adalah produksi Yamaha Indonesia tepatnya di pabrik yamaha Pulogadung
Jakarta. Generasi kedua ini diproduksi antara tahun 1992 sampai 2001. Nah masih
tetap model King Master sendiri dibagi menjadi 2, karena mulai tahun sekitar
1997 footsep belakang dipindah posisinya tidak lagi nempel di swing arm namun
digabung bersama footstep depan.
Kita lanjutkam ke generasi ketiga yakni mulai diproduksi tahun 2002 disebut
dengan New King, king generasi terakhir ini sudah memenuhi standart EURO, yang
berimbas pada sektor buang bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, karena
tidak mempunyai asap sebanyak pendahulunya yang mirip fogging. Dan pada
generasi ini knalpot dilengkapi catalic converter ,ini lah sebabnya lebih ramah
lingkungan. Selain itu desain body RX-KING ino semakin modern dengan lampu
bulat seperti motor pendahulunya Yamaha RX-100, bisa dikatakan lebih modern
headlamp mirip vixion lama. Dan puncaknya dihentikan produksi pada 2008,
mungkin imbas dari peraturan emisi gasbuang yang semakin ketat. Ini lah akhir
masa produksinya, dan selang beberapa waktu munculnya YAMAHA V-ixion di
Indonesia.
Nah untuk spesifikasi sendiri perbedaannya sebagai berikut.
RX-King 1996 mempunyai mesin 2 tak berkapasitas 132 cc dan berpendingin udara.
Perbandingan kompresinya 6,9 : 1, dengan diameter silinder 58,0 mm dan stroke
sepanjang 50 mm. Transmisi memiliki 5 speed dengan dibantu kopling manual basah
dengan multiplat. Dan pengatur bahan bakar menggunakan Mikuni VM26. Untuk
pengapian RX King sudah menggunakan AC-CDI. Dengan dapur pacu seperti ini
Yamaha RX King mempunyai tenaga maksimum 18,5 PS/9.000 RPM dan torsi puncak
1.54 KGF.M/8.000 RPM. Panjang Yamaha RX King 1970 mm, lebar 735 mm, dan tinggi
1065 mm sedangkan jarak sumbu roda mencapai 1245 mm. rangka Double Cradle,
dengan kapasitas tangki mencapai 9,5 Liter. Berat kosong RX King cukup ringan
untuk motor sport hanya 100 kg. sok depan menggunakan model teleskopik.
belakang double sokbreaker untuk menopang swing arm. Yamaha RX King ini
menggunakan roda berdiameter 18 inch, dengan dibekap ban ukuran 2.75-18-4 PR
untuk depan dan 3.00-18-4 PR untuk roda belakang. Untuk rem menggunakan cakram
dengan caliper 2 piston (sebelum tahun 95 hanya 1 piston), sedangkan rem
belakang masih menggunakan rem tromol.

RX-King 2002
Tapi dengan segala kelebihan RX-King yang kenceng, ada motor 2-tak yang lebih
kenceng di jamannya. Yup, itulah Binter AR-125 2-tak 125cc konon lebih buas
dari RX-King, sayang umurnya pendek karena ATPM-nya juga tutup tahun 1986 (note
: ATPM-nya bukan Kawasaki Motor Iindonesia tapi Bintang Terang-nya punya
buronan Edi Tansil). Selain itu mesinnya RX-King juga konon katanya gampang
panas, bisa sih dibuat touring (tenaga dan speednya juga cukup kok ) tapi
harus sering berhenti, bukan ridernya yang disuruh ngaso, tapi motornya ngaso
gan, biar mesin gak overheat, kalo overheat kan bisa macet tuh pistonnya.
Kayaknya emang hampir semua mesin 2-tak Yamaha di Indonesia gitu
Selain itu, kenapa King Cobra lebih dicari daripada King Master keatas, karena
ada gosipnya blok mesin bertuliskan Yamaha Pulogadung (YP) kualitasnya tidak
sebagus Y1-Y4 dan yang tanpa Y-Y-an (blok mesin tua punya RX-K). Kan RX-King
mesinnya buatan Indonesia gan. Desainnya abadi dan tetap diminati. Salah satu
ciri khas yang tidak pernah berubah adalah bentuk tangki, box aki, dan juga
bagian jok. Semuanya sama. Hebatnya lagi, hingga saat ini si 'King' masih
sangat diminati. Harga bekasnya terus melambung tinggi, apalagi jika kondisi
masih mulus. Harga RX-King seken masih tinggi-tingginya dan konon sudah masuk
taraf gak masuk akal di beberapa daerah. Seperti nasib motor tua kebanyakan,
selain dipelihara dengan baik dan benar oleh penghobi RX-King yang memang jumlahnya
banyak, kadang juga sepintas kelihatan motor ini dibuat angkut barang rombeng.
Serius, motor ini kadang dibuat ngangkut sayur, ngangkut krupuk dan laen-laen.
Tapi beberapa RX-King dimodif abis-abisan, bahkan cenderung trondol untuk
keperluan balap liar atau resmi. Dan seperti motor bertenaga lumayan gede pada
umumnya,

RX-King New
Nah untuk RX-King New ini ada cerita unik gan, banyak orang awam menyebut ini
RX-King 4-tak jika ketemu di jalan, ya karena asapnya hampir gak kelihatan dari
knalpotnya gan. Bahkan ada dulu orang yang gak percaya kalo ada RX-King yang
dilengkapi knalpot catalic untuk menekan emisi gas buang agar ramah lingkungan,
mungkin karena penjualan RX-King new memang kurang laku, jadi populasinya
jarang gan. Memang sih untuk RX-King New terjadi penurunan akselerasi dan power
karena knalpotnya banyak sekat gan, jadi kurang diminati, apalagi dulu awal
2000an terdengar issue kalo motor 2-tak dilarang beredar di kota-kota besar .
Last.... itulah kejayaan RX-King dan perubahan dari masa ke masa, yang
cenderung minim perubahan tapi tetap diminati karena powernya. Generasi RX-King
di era 4-tak ini kemudian dilanjutkan dengan Yamaha Scorpio 225, tetapi
sayangnya peminat Pio kurang banyak gan, dan generasi raja motorsport dari
Yamaha kini dilanjutkan ke Yamaha Vixion yang powernya tak seganas RX-King dan
Pio tapi unggul di desain yang lebih keren.